Kecelakaan Kerja, TKI Madiun Meninggal di Malaysia
Madiun, BNP2TKI (25/05) – Bakin (37), Tenaga Kerja Indonesia (TKI) asal Dusun Sewu, Desa Kresek, Kecamatan Wungu, Kabupaten Madiun, Jawa Timur, tewas terjatuh dari tangga lantai empat sebuah gedung di Malaysia, Jumat (21/5).
Menurut rencana, jenasah Bakin akan dipulangkan ke tanah air Selasa (25/05) ini atau Rabu (26/05) besok.
Ny Suryani ( 34), istri korban, menerima kabar kematian suaminya dari pihak keluarga mertua (keluarga Bakin), Sabtu pekan lalu. Sehari sebelum nahas menimpa suaminya, pada Kamis (20/05), Ny Suryani dan kedua anaknya masih berbincang dengan Bakin melalui telepon.
“Tak ada firasat apa-apa. Kamis malam, suami saya masih menelepon dan seperti biasa, ngobrol sama anak-anak,” ujar Ny Suryani mengisahkan pembicaraan terakhir dengan suaminya.
Hampir tiap hari, Bakin menelepon isteri dan kedua orang anaknya: Aris Eko Ardiyanto (13) dan Elisia Dwi Ariani (2,5).
Sururi (60), ayah korban, yang tinggal di Desa Duyung, Kecamatan Takeran, Kabupaten Magetan menuturkan, kabar kematian itu diterima Wiji, salah seorang adik korban dari Nurwahid, paman korban yang juga pekerja bangunan di Malaysia.
Menurut Sururi, sejak membujang, mulai 1990 Bakin sudah bekerja di Malaysia sebagai pekerja bangunan. Tak lama setelah menikah pada 1996, Bakin berangkat lagi ke Malaysia. Setiap tahun menjelang lebaran, Bakin pulang berkumpul keluarganya. Setelah dua hingga tiga bulan di rumah, ia berangkat lagi ke Malaysia.
“Lebaran yang lalu Bakin juga pulang, dan setelah itu, tiga bulan berikutnya berangkat lagi,” ujar Suryani ketika ditemui di rumahnya, RT 41/RW 05 Dusun Sewu, Selasa (25/05) pagi.
Rumah yang kini ditempati Suryani dan dua orang anaknya juga dibangun dari hasil kerja Bakin di Malaysia. Rumah itu belum jadi, terutama belum dipasang plafon, temboknya belum diperhalus, dan lantainya masih berupa plester kasar. Menurut rencana dalam waktu dekat rumah tersebut akan dipasang keramik.
Kepala Seksi Penempatan Tenaga Kerja Pelatihan dan Produktifitas Kerja, Dinas Tenaga Kerja Dan Transmigrasi, Kabupaten Madiun, Drs Suyadi MSi mengaku dirinya sudah datang ke rumah duka, Sabtu (22/5) lalu. Saat kunjungan itu, Suyadi juga menyerahkan bantuan uang duka Rp 1 juta dari Bupati Madiun H Muhtarom S.Sos.
Menurut Suyadi, Bakin berangkat ke Malaysia bukan melalui Pelaksana Penempatan TKI Swasta (PPTKIS). Melainkan secara perorangan (calling visa), tiap tahun pulang dan melakukan pembaruan permit. Terakhir diketahui, Bakin beralamat di 269 Kampung Baru Sagil Muar 84020 Johor IKI, Malaysia.
“Pemulangan jenazah diperkirakan Selasa atau Rabu, menunggu proses pengurusannya yang terkait dengan jenazah selesai. Disnakertrans Madiun membantu koordinasi dengan Pak Teguh, atase tenaga kerja di Malaysia,” kata Suyadi kepada wartawan di Madiun, Selasa (25/05).
Selain itu, kata Suyadi, pihaknya juga berkoordinasi dengan Badan Nasional Penempatan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Dirjen Penempatan Tenaga Kerja Luar Negeri (PTKLN) dan Unit Pelayanan Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (UP3TKI) Jatim untuk membantu perlindungan hak-hak Bakin.
Data di Dinakertrans Madiun diketahui, bahwa sejak Januari hingga Mei 2010, telah terdapat enam TKI asal Madiun yang meninggal dunia di negara tempat bekerja. Korban meninggal di antaranya akibat penganiayaan oleh majikan, sakit, musibah, dan kecelakaan kerja.
Sedangkan pada 2009, jumlah TKI asal Madiun yang meninggal mencapai enam orang dengan dominan akibat kecelakaan kerja.***(Imam Bukhori)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar